Laman

Jumat, 27 Mei 2011

Aku Hendak Mengutukmu Sayang


Sayang, aku hendak mengutukmu
Tenang saja, kau tidak akan ku kutuk kau menjadi babi
Atau putri dengan ekor babi atau mejadi putri tidur berwajah babi
Tapi sayang…
Aku hendak mengutukmu
Tenang saja, kau, kau tidak akan ku kutuk menjadi pengidap kusta
Atau penderita ayan, atau menjadi putri penebar bau busuk dengan aroma bangkai
Tapi sayang…
Aku hendak mengutukmu
Aku memang bukan penyihir dengan kue coklat
Yang menyekap Hans and Gretel dan mengintai dengan seringai
Tapi sayang…
Aku hendak mengutukmu
Terkutuklah engkau menjadi batu dengan nafas-nafas lumut
Terkutuklah kau menjadi beton-beton istana dengan cerita mistismu yang menjijikkan
Terkutuklah kau menjadi endapan-endapan pasir yang dileburkan ayah para ombak
Dan terkutuklah kau menjadi stupa-stupa tanpa nama pelintas sejarah
Lalu kemudian aku akan mengutuk diriku sendiri menjadi udara saudara pada angin
Yang akan menyelimutimu dari waktu kewaktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar