Laman

Jumat, 27 Mei 2011

Dahaga Padang Rumput


Suatu pagi tanpa bekas embun pada rumput
Bayi manusia terjerat dahaga pada padang rumput
Mencari embun yang tersasar sambil mendoakan hujan
Namun langit begitu cerah dan perkasa
Hujan hanya ada dalam kepala
Tapi rumput ini begitu hijau
Dan kumpulan domba begitu riang
Tanpa bekas embun
Tapi terjerat dahaga padang rumput hijau
Pasti sebuah candaan
Andaikan ini sebuah gurun, tentu aku terima
Dan kenapa pelangi sialan masih bertengger pada langit?
Seolah-olah hujan baru saja turun
Lagi… hanya ada rumput dan pasangan-pasangan putri malu
Yang selalu meledekku dengan katupan daunnya
Hwaaaaaa !!!
Aku ingin menyusu pada bumi saja



31 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar